Thursday, 9 June 2016

Tutup bisnis handphone, Teuku Rassya beralih ke clothing line

Tutup bisnis handphone, Teuku Rassya beralih ke clothing line
Teuku Rassya
Meski menjadi seorang anak artis, bukan berarti Teuku Rassya lantas bersikap manja dengan dirinya sendiri. Kini, putra Tamara Bleszynski itu siap untuk beralih berbisnis di bidang garmen, khususnya clothing line, setelah menutup usaha handphone-nya itu.

"Sudah enggak (bisnis handphone lagi). Sekarang lagi mau garap bisnis garmen, baju. Clothing line sama temen-temen. Sekarang sudah setengah prosesnya. Nunggu temen balik dari Amerika. Kalau Rassya kan suka fashion, jadi pengen bikin brand yang bisa mengharumkan nama Indonesia. Ada beberapa desain yang Rassya bikin, ada juga dari desainer," ujarnya saat ditemui di kawasan Jalan Kapten Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (8/6).

Tapi keputusan untuk menutup bisnis handphone dan beralih ke garmen pun dilakukan Rassya bukan tanpa alasan lho KLovers. Yap, Rassya menutup bisnis handphone itu karena masalah lokasi yang membuatnya sulit untuk bersaing mendapatkan pengunjung.

"Kalau di ITC kan toko elektronik. Orang mau nyari handphone atau ganti casing, mereka kan biasanya enggak mau ribet. Jadi ketika masuk situ mereka cari yang kira-kira tempat paling nyaman. Nah kebetulan toko Rasya di lantai dua dan ada di belakang. Nah otomatis orang kan malas ke atas kalau cuma beda 10.000. Jadi lebih ke masalah lokasinya. (Mau cari tempat lain tapi) Waktu itu udah penuh. Belum niat buka lagi," lanjutnya.

Karena itu, Rassya pun cukup optimis untuk memulai bisnis clothing line dengan banyaknya bekal pengalaman dari kedua orang tuanya. Yang menariknya lagi, Rassya langsung mematok kelas high-end untuk kualitas produk-produknya nanti! Gokil.

"(Belajar bisnis garmen) Banyak sih, dari Papa - Mama. Ini (bisnis) dari Rasya sih, ada berdelapan orang, Rassya jadi Dirutnya (Direktur Utama) gitu, lebih ke CEO. Pertama online tapi nanti mau buka toko. (Kualitasnya) Lebih high-end. Pasarnya lebih menengah ke atas. Nanti pasti (buka bisnis sepatu juga). Banyak banget (koleksi) sepatunya, bingung kalau disuruh pilih satu-satu, enggak rela kalau dibagi-bagi," pungkasnya.

No comments:

Post a Comment